Sinergi Pangan Lokal dan Teknologi: Langkah Nyata UM Bima Cegah Stunting di Desa Maria Utara

Desa Maria Utara – 26 Juli 2025, Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Bima yang mendapatkan bantuan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), telah sukses melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Maria Utara, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini mengangkat tema “Pengolahan Pangan Lokal Jewawut dan Sarang Walet serta Edukasi Berbasis Digital untuk Pencegahan Stunting Ibu Hamil.”

Program ini merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat – Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, yang dirancang untuk memberikan solusi konkret terhadap permasalahan kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan stunting melalui pendekatan integratif berbasis pangan lokal dan pemanfaatan teknologi digital.


                                                          Foto Dokumentasi Kegiatan PKM (26 Juli 2025)

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dipimpin oleh Nur Husnul Khatimah, S.K.M., M.K.M sebagai ketua tim, dengan anggota tim Fathir, M.Kom dan Nursani, S.E., M.M. Ketiganya merupakan dosen lintas disiplin dari Universitas Muhammadiyah Bima yang berkomitmen mengabdikan ilmunya untuk masyarakat.

Rangkaian Kegiatan Pengabdian
1. Sosialisasi dan Edukasi Stunting pada Ibu Hamil dan Menyusui

Sesi ini membahas definisi, dampak, dan faktor penyebab stunting, serta bagaimana upaya pencegahan dapat dilakukan sejak masa kehamilan. Penyuluhan diberikan menggunakan bahasa yang sederhana dan didukung oleh media edukasi visual seperti infografis dan video pendek. Materi disampaikan secara interaktif dan melibatkan diskusi dua arah antara pemateri dan peserta.

2. Pelatihan Pembuatan Produk Biskuit dari Pangan Lokal Jewawut dan Sarang Walet

Dalam sesi ini, peserta diberikan pelatihan langsung mengenai pengolahan jewawut dan sarang walet menjadi biskuit sehat. Jewawut dikenal sebagai sumber karbohidrat kompleks dan zat besi, sementara sarang walet kaya protein. Kombinasi keduanya menciptakan alternatif makanan tambahan bergizi tinggi yang praktis untuk dikonsumsi ibu hamil dan anak-anak. Peserta diajak untuk melihat langsung proses pencampuran bahan, pemanggangan, hingga penyajian.

3. Pelatihan Edukasi Penggunaan Chatbot WhatsApp Edukasi Stunting

Sebagai upaya menjawab keterbatasan akses informasi kesehatan di pedesaan, tim memperkenalkan chatbot edukatif berbasis WhatsApp yang berisi informasi seputar kehamilan sehat, menu makanan bergizi, tips parenting, dan pencegahan stunting. Para peserta dilatih menggunakan chatbot ini, mulai dari cara memulai percakapan, memilih topik, hingga membagikannya ke ibu-ibu lainnya.

Antusiasme Masyarakat dan Dampaknya

Kegiatan yang berlangsung di halaman Posyandu Maria, Desa Maria Utara, disambut antusias oleh warga. Suasana kegiatan berlangsung penuh keakraban dan partisipatif. Banyak peserta merasa mendapatkan pengetahuan baru yang relevan dan aplikatif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya baru tahu kalau jewawut itu bagus sekali untuk ibu hamil. Biasanya hanya digunakan untuk makanan ternak. Ternyata bisa dibuat jadi biskuit juga, rasanya enak.” Ujar nya Ibu Maria salah satu peserta.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi bukti nyata kontribusi sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Bima dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting. Dengan mengedepankan pendekatan lokal dan teknologi digital yang mudah dijangkau, kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu dan anak.

Ketua tim pelaksana PKM, Nur Husnul Khatimah, menegaskan “Kami percaya solusi atas permasalahan gizi dan stunting tidak harus datang dari luar. Justru sumber daya lokal kita sangat kaya dan bisa dioptimalkan. Dengan pendekatan digital yang sederhana, masyarakat juga lebih mudah mengakses informasi kapan saja.”

Diharapkan, program ini dapat direplikasi di desa-desa lain di Kabupaten Bima dan sekitarnya, serta menjadi inspirasi bagi pelaksanaan pengabdian masyarakat berbasis potensi lokal dan inovasi digital.

Editor,
Admin TDINUS 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kabar TDINUS Lainnya

Pengumuman

Pembukaan Pendaftaran Kursus
Ujian Kompetensi

Layanan TDINUS

Lomba Lari
Lomba Melukis

Download App TDINUS

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi, Hanya Dalam Genggaman

Download App TDINUS

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi, Hanya Dalam Genggaman